Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Resep
Misi dagang sektor rempah bukukan transaksi Rp239,4 miliar di Belanda
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-09 12:34:07【Resep】036 orang sudah membaca
PerkenalanDirektur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan Fajarini Puntodewi menghadiri

Jakarta (ANTARA) - Misi dagang Kementerian Perdagangan RI bertajuk "Where Spices Tell Stories" ke Belanda pada 29 Oktober-1 November 2025 mencatatkan potensi transaksi senilai 14,6 juta dolar AS atau sekitar Rp239,4 miliar.
Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag Fajarini Puntodewi mengangakan keberhasilan tersebut memberi sinyal positif bagi peningkatan ekspor sektor rempah dan bumbu Indonesia. Capaian itu juga merefleksikan tingginya minat pasar Eropa terhadap produk rempah dan bumbu Nusantara.
"Importir Eropa menilai produk rempah dan bumbu Indonesia memiliki keunggulan dari segi aroma dan kualitas. Produk kita juga berpotensi untuk memenuhi kebutuhan pasar pangan organik dan berkelanjutan yang sedang berkembang pesat di Eropa," ujar Puntodewi dalam keterangan di Jakarta, Rabu.
Adapun rempah dan bumbu yang paling diminati antara lain pala, lada putih, kunyit, jahe, serta bumbu makanan siap pakai.
Potensi transaksi dicapai melalui kegiatan forum bisnis dan penjajakan kerja sama bisnis (business matching) yang diselenggarakan di Indonesia House Amsterdam pada 30 Oktober 2025. Dalam forum ini, pelaku usaha Indonesia memperkenalkan produk unggulan mereka kepada pembeli asal Belanda, Prancis, dan Jerman.
Misi dagang diikuti sepuluh pelaku usaha Indonesia. Para peserta misi dagang mendapat kesempatan langsung menjajaki kerja sama dagang dengan mitra Eropa, serta memperluas jejaring distribusi di Belanda yang dikenal sebagai pintu gerbang perdagangan Eropa.
Selain forum bisnis, para peserta juga mengunjungi beberapa importir besar seperti Amboina, Nesia Food BV, Bina BV, dan INA Trading/Furnilux untuk mempelajari pola impor dan distribusi produk rempah di pasar Belanda.
Sebagai bagian dari rangkaian misi dagang tersebut, Kemendag menjalin pertemuan dengan Centre for the Promotion of Imports from Developing Countries(CBI) dan Netherlands Enterprise Agency (RVO) pada 31 Oktober 2025.
Pertemuan membahas penguatan kelembagaan ekspor, pengembangan produk, serta akses pasar bagi sektor pertanian dan perikanan.
Suka(62)
Artikel Terkait
- BPS ungkap Oktober selalu alami inflasi bulanan, kecuali pada 2022
- KBRI Yangon dukung penuh timnas putri U
- Enam warisan budaya Jepara lolos sidang WBTb Indonesia 2025
- WHO: Evakuasi medis dari Jalur Gaza harus dilanjutkan
- Baru tiga SPPG kantongi SLHS, Pemprov DIY ungkap kendalanya
- SPPG Kepri hentikan dua dapur MBG setelah hasil lab positif bakteri
- Dinkes Banjar: Hasil laboratorium keracunan MBG dari nasi kuning
- Menelaah tren "doom spending" Gen Z sebagai motor penggerak ekonomi
- Keracunan menu MBG, Jakbar periksa keterlibatan produk UMKM
- Pimpinan MPR dukung penanganan krisis iklim jadi prioritas nasional
Resep Populer
Rekomendasi

PBB tingkatkan dukungan bagi pengungsi di Darfur Utara, Sudan

1.200 paket sembako disalurkan kepada penyintas kebakaran Tangki

DPR minta BPOM tindak tegas soal penipuan "bakery" bebas gluten

Mentan programkan hilirisasi kelapa, ngak ada lagi ekspor gelondongan

Panduan mudah memelihara lobster air tawar untuk pemula

Pemkab dan Rotary sinergi tekan angka stunting lewat pangan lokal

Anggota DPR: Program MBG jadi momen RI menuju lebih sehat & sejahtera

Media Hamas Sebut Kerugian Perang di Gaza Lampaui 70 Miliar Dolar AS